Rabu, 24 November 2010

Konser Rusuh Metallica (10-11 April 93)

Dua hari yang lalu twitter rame sama bahasan konser Metallica di Jakarta yang rusuhnya ampun-ampunan waktu tahun 1993.  Berawal dari tweetpic executive editor Rolling stone on-line Wendi Putranto (@wenzrawk) saat menemukan majalah Hai berheadline "Metallica Membakar Jakarta" dan dimention ke Arian 13 (@aparatmati) frontman band seringai, yang memang memiliki lagu berjudul 'membakar jakarta.' Maka secara tidak sengaja muncul memori-memori tentang konser rusuh Metallica, dan hal ini pun akhirnya menjadi sesuatu yang sifatnya viral dengan hashtag #KonserMetallicaJKT. 

tiket konser.red

Ga heran kalo konser ini menjadi salah satu guratan dunia musik Indonesia. Bayangkan saja, konser metal yang di gelar 2 malam, dihadiri kurang lebih 100 ribu massa, 44 lagu dalam 5 jam, 1 big riot, 58 mobil dibakar, 88 orang ditangkap, 55 orang luka-luka dan mungkin juga bisa lebih banyak lagi dari yang tertera, karena udah jadi rahasia umum gimana propaganda media tercipta saat orde baru. (info by @wenzrawk)

Dari hari pertama konser metallica ini udah tercium aroma-aroma kerusuhan. Konser dengan sound 400.000 watt dan lighting 500.000 watt ini (katanya terkeren sepanjang masa untuk hitungan konser band luar di Indonesia) benar-benar menyita perhatian anak Metal saat itu. Berbagai macem anak metal dari segala penjuru datang, ga cuman Jakarta, tapi ada juga yang dari Medan, Surabaya, bahkan Bali dan ironisnya banyak juga yang datang tanpa tiket sampai akhirnya bikin rusuh. 

Suasana stadion lebak bulus yang menjadi venue, benar-benar terlihat tak kondusif. Jumlah aparat yang ada tidak sebanding dengan jumlah massa yang datang. Metallica masuk tanpa terdeteksi oleh penonton dengan baik. Awalnya datang mobil L300 lengkap bersama voreijder yang akhirnya dipukul-pukul oleh penonton yang terlalu histeris  Tapi mereka tertipu. Metallica datang menggunakan ambulance. Cerdas!!

Konser Metallica dibuka dengan band trash metal lokal-ROTOR, James Hethfield (frontman Metallica) sempat berkomentar. "tampaknya mereka tampil seadanya, tapi musik mereka lebih keras dari yang saya kira". Selagi ROTOR bermain di stage, keadaan di luar mulai rusuh. Aparat mulai memukuli penonton-penonton yang datang, mereka semua harus jalan jongkok untuk memasuki venue sambil mengibarkan tiket. seharga 30 ribu itu "berdiri sedikit, langsung digebok sama rotan polisi" @aparatmati. 

Mobil sudah mulai ada yang dibakar, banyak juga penonton yang kabur morat-marit karena beringasnya tempat tersebut. Teriakan seperti "bakar..bakar..bakar.." mulai berubah menjadi "ampun paaak", tak lama  setelah militer datang. Mereka datang dengan truck dan 2 panser yang berjalan zig-zag seolah memang ingin menabrak apa saja yang ada di depannya (via @bijiganja). Banyak penonton yang kabur ke perumahan warga sekitar, bersembunyi di gorong-gorong, sampai ada juga yang melarikan diri ke gereja. Di sana aparat masih saja memukuli seakan benar-benar mereka tak punya hati. Dan ironisnya mereka tak pandang buluh dengan penonton yang memiliki tiket maupun tidak. HAJAR!!. Alhasil untuk konser hari pertama Metallica memang sukses besar, tapi di luar juga ada kerusuhan yang tak kalah besar.

Keesokan harinya, warga sekitar menyaksikan seorang remaja tewas dibelakang gereja, tapi katanya udah dibawa oleh aparat saat subuh. (via @bijiganja) *saya rasa hal ini terbungkam*. 

Konser hari kedua Metallica semakin menjadi, bukan hanya dari Metallicanya saja yang pol-polan. Tapi dari aparat juga benar-benar lebih siaga. "Radius 1 Km dari stadion Lb. bulus berjejer tank, panser, dan polisi anti huru-hara. WARZONE!" @wenzrawk. Hal ini membuat jalan menuju Lb. Bulus benar-benar dalam keadaan macet total!. Ga sedikit mereka yang memilih jalan kaki berkilo-kilo meter untuk mencapai venue, dan nyatanya penonton yang datang pun lebih membludak dari hari pertama. Lagi-lagi masih terjadi fenomena yang sama pada hari pertama, penonton di dominasi oleh mereka yang tak memiliki tiket. Crap!

Tiba-tiba di tengah konser yang sedang berjalan "braaakh!", penonton-penonton tanpa tiket itu pun dapat masuk. "Oya, sblmnya di lagu "Sad But True" spontan dr blkg masuk ribuan penonton ke kelas festival, massa gretongan, damn! " @wenzrawk. Ternyata emang penonton-penonton nunggu jebolan itu udah ada dari dulu. Dan mereka adalah orang-orang yang sungguh dramatis "Ribuan massa gretongan dg penuh drama pd berpelukan, "akhirnya kita nonton Metallica", makin menyebalkan buat saya " @wenzrawk. 

Akhirnya konser Metallica hari kedua lebih berjalan manusiawi dibanding kejadian-kejadian di hari pertama. Tapi tetap saja karena konser ini memiliki cerita berkelanjutan meski Metallicanya telah pergi.

Setiawan Djodi si promotor yang mendatangkan Metallica melalui AIRO, sempat dipanggil Pak Harto yang sedang berkuasa saat itu. "saya dipanggil pak Harto, dia nanya "kamu bikin apa Jod di lebak bulus?, dia sih ga marah, tapi bu Tien iya..haha padahal hrs membayar ganti rugi rumah2 d PI sebanyak 5 milyar" via hasil wawancara @WalkTheCok. Saat Metallica maen di Milan, Setiawan djody juga pernah ketemu mereka di backstage, nawarin lagi buat maen di Indonesia, tapi mereka nolak! haha.

Hal ini juga pernah di bahas lewat film dokumenter berjudul "Global Metal" besutan sutradara Kanada.


VIVAMETALINDONESIA!! :D



Selasa, 23 November 2010

Kunjungan si kei

Kemarin benernya gw agak shock waktu ketemu si Kei *nenek gw*

Dari bawah udah kedengeran suara bincang-bincang orang asing yang lagi naek buat liat barang-barang di lantai 1 *mungkin juga 2*. Insting gw mengeluarkan suara..Nampaknya ini orang asia, mungkin Cina, Korea, Jepang atau mungkin juga Taiwan. Oke, brarti gw harus siap dengan mereka, maklum tugas gw kan melayani, melindungi, mengayomi *cih!! emangnya polisi* No! big hell no... tagline saya "serve with heart, sell with pride...hiiiiiyes!", ih bangga banget gw klo udah ngucapin kata-kata ini *crossfinger*

Hap hap! 3 orang wanita ras mongoloid yang mulai terlihat agak menua ini sudah di hadapan saya. Seperti biasa... apapun jenis dan asalnya, gw selalu menggunakan bahasa Indonesia terlebih dahulu untuk menyapa. 'selamat siaaang...bisa dibantuu??!'. respon orang pertama cuman membalas balik senyuman gw, trs muncul orang kedua yang mukanya datar-datar aja, lalu munculah orang ketiga dan dia mulai berbicara setelah melihat saya.

"Ardi kun! what are you doing here??!" hmmmmonyeeeeet... orang yang ketiga itu nenek gw!!!!. Awalnya gw gelagapan. *Gw jadi mikir* yah ntar pas ketemu aki bilang apa deh nih klo dia tau sekarang  gw jadi mas-mas toko. Yaaa meski program MT, tapi buat gw tetep aja rutinitas gw di lingkup operasional toko. Soalnya gw emang belom cerita soal kerjaan gw yang baru ini. Terakhir yang dia tau, gw kerjanya jadi kuli tinta. huhuhu. oke tenang... gw mulai jawab si kei.

"saya sekarang kerja disini kei...." jawab gw agak lesu. Pikiran-pikiran jelek gw mulai timbul, karena emang ga boong kalo hati gw ga disini tempatnya. Dan secara teori juga, kata Alexis Tan, bahasa paling jujur itu emang secara nonverbal. Ga heran, karena emang 70% komunikasi yang dilakukan  sehari-hari oleh manusia itu secara nonverbal. *ini mulai ga nyambung deh*

Prediksi akan jawaban dia selanjutnya udah melingkar di kepala gw. Pasti bakal muncul jawaban aneh. ternyata... "waaah, baahgus...baaahguuus". Ya aampuun, alhamdulillah ternyata nenek gw jiwanya ga kerdil. Padahal gw aja suka ngeluh sama kerjaan yang sekarang. Terharu gw.

Setelah itu akhirnya gw ngebuddy nenek gw dan temen-temenya. Profesional lah... meski awalnya agak canggung, tapi nenek gw malah ngebantu klo temen-temenya lagi reseh maksa minta diskon lebih. Sesekali gw nguping, tapi banyakan ga ngerti sama bahasa mereka. hehe..

Akhirnya rombongan nenek gw itu kelar belanja. Gw tetep ngikutin mereka sampai selesai transaksi, dan tiba-tiba si Kei ngomong ke manager yang duduknya di belakang kasir. "Ini cucu saya, he's nice.. kharau ada apa-apa  suama diyaaa, khamu borreh hubungi saya..." sambil ngasi kartu nama dan manggut-manggut ala bangsanya. Hehe, gw ga nyangka dia sampe segitunya. Kalo manager gw sih cuman bilang baik baik aja...sambil ikut-ikutan manggut-manggut dan sesekali kyaknya dia nyoba ngobrol sama si Kei, tapi gw ga perhatiin.

Setelah selesai transaksi, dia ngomong ke gw dengan logat ala yakinikunya. "salam ya buat Yusni dan keruarga!!". Ah gw kira bakal dapet petuah. Yauda akhirnya gw juga nitip salam. "baik, salam juga untuk Pipih ya Kei..". Dan akhirnya kita berpisah dengan saling mengadu anggukan... *emang dari dulu paling capek sama dia pas bagian begininya*

Oke, kunjungan si Kei selesai. Lalu pas gw balik badan, mulai deh orang-orang di toko nanya-nanya. Rumpi."itu nenek lo di?, orang Jepang?", trus manager juga yang dasarnya punya mental banci mulai nanya-nanya... *Grrrrh, nenek tiri kali!*

Senin, 22 November 2010

#4 Nova Asal

Ardi: maak...tolong ambilin pulpen gw dong *sambil nyolek

Nova: BISA GA SIH LO SEKALIIIII AJA GA GANGGU KEHIDUPAN GW SAMA KELUARGA GW!!!

astaghfirulloh..efek media terlalu sadis buat orang ini.

#3 Nova Asal

Ardi: Mbak ntar pulang tenggo yuk??!

Nova: Ga ah..gw maunya ngesex

Ardi: Ha.........??!

tipe ibu-ibu beringas di ranjang..

Ide kamu terlalu FRONTAL!

Setelah hampir 10 hari belum juga mendapat libur. Setelah beberapa hari terakhir di tempa meeting-meeting membosankan yang intinya hanya demi kepuasan target. Akhirnya saya jengah.

Diawali dengan presentasi satu persatu action plan tiap departemen. Pada sesi ini saya masih dinilai memiliki terobosan baru, berdasarkan tagline yang saya buat secara serapah."Be inovative, creative.. karena pasar dalam industri ini bersifat tentatif". Frrooools! darurat. 2 jam sebelum presentasi saya belom buat apa-apa. Tapi emang dasar manusia, kadang kalo kepepet tiba-tiba otak malah enak buat mikir. Dari tagline itu saya mulai membreakdown dan mengembangkan beberapa hal. Cakupannya dalam segi pencapaian, monitoring inventory, prosedur, dan mungkin saya nyari poinnya dalam hal promosi. Alhamdulillah respon positif. 

Setelah dapet giliran presentasi, saya minta rehat sebentar buat sholat azhar. Celingak-celinguk di ruang makan, ternyata catering udah dateng, hmmm laper!!. Tapi ga berlangsung lama disana, saya sudah balik lagi ke ruang meeting. Saya lihat giliran teman saya yang presentasi. Sambil sedikit becanda saya dengarkan presentasi dia. Lama-lama saya perhatikan hasil presentasinya jadi curcol (curhat colongan.red). Dia ngebahas gaya kepemimpinan dalam industri ini yang sifatnya operasional dan gesekan-gesekan yang ada. Manajer mulai menanggapi omongan teman saya. Karena saya merasa perlu speak up, akhirnya ngaceng ngacung.

"Pak gimana kalo dibikin kotak komplain internal, siapa aja bisa masukin keluhannya disana, lalu pas coffe morning diadakan sesi untuk bedah kotak itu dan bapak bisa jadi moderator saat sesi tersebut"

Saya sadar, saat ngomong hal ini banyak yang gerunyem, terutama dari mereka yang orang-orang lama dan udah terbiasa punya intrik sendiri buat "ngakalin" industri ini. Dan sayangnya, respon yang saya dapet setelah ngomong itu ialah "..ide kamu terlalu frontal!". Deangan senyum satir, saya dengarkan penjelasan si bapak. Awalnya saya sempat bantah, karena saya ngerasa pesan yang saya berikan tidak dilumat dengan sempurna oleh si bapak. Berdasarkan penjelasannya dia jadinya terkesan ide saya terlalu subjektif. Tapi lama-lama saya juga ngalah, awalnya saya berharap ada brainstorming disana setelah muncul sesuatu yang kontradiktif, dan ternyata pada melempem. Hmm kecewa.

Yaudahlah, saya anak baru. Baru juga 6 bulan disana. Masa udah mau mangkas orang. :P

Jumat, 19 November 2010

Ibu memang sudah tua

akhir-akhir ini mungkin saya wara-wiri seperti zombie yang ga punya harga diri. Yak harga diri. Entah kemana hal itu menghilang akhir-akhir ini. Saya hanya bertekuk lutut pada satu hal. Dan membuat saya tidak sehat. sakit.

Saya shock. sungguh. setengah mati dengan janji kudus saya benar-benar shock.
Saya shock saat ibu tiba-tiba mengajukan pertanyaan waktu mulut sedang meracau menceritakan perihal harga diri yang mulai terasa bau tai setelah diberakin orang lain.
Saya shock ketika ibu mengucap.

"Tapi kamu ga denger langsung waktu dienyek-enyekin orang tuanya kan?"

Saya cuman diam. tapi.
rasanya ingin marah karena selama ini ocehan saya tidak ditangkap dengan baik.
Mata saya terbelalak, mulut ingin menyerapah seakan ada orang bodoh di depan saya.
Tak guna.

.... Dalam langkah saya menggumam... menunduk... lesu....

       
           "Ibu memang sudah tua"

=)


Jumat, 05 November 2010

Hanya ada cinta (?) di rumah

Mungkin kurang lebih 10 hari yang lalu mentalitas saya sedang dibina. Berawal dari kesalahan, sampai akhirnya ada yang murka.

Jadi sesuatu yang dianggap kerdil-rendah itu emang ga enak. Semuanya sangat jelas dan masih terpatri di otak saya yang besarnya hanya segenggam ini. Tapi dibalik itu semua, saya masih punya cinta. Hmm, Cinta?? benernya saya juga ga tau itu artinya apa. Yasudah ambil mutlaknya saja. Perlakuan ibu terhadap diri saya. Titik! saya ga mau orang lain. Blog ini subjektif, lagian cara orang tua nunjukin kasih-sayang ke anaknya beda-beda.

Saya bersyukur, meski keluarga masuk di taraf hidup cukup dan gak berlebihan. Tapi keterikatan emosi kita satu sama lain lumayan peka. Ibu saya pernah bilang.."sejak papap ga ada, ya mamah harus bisa deket ke anak-anak.. soalnya mau siapa lagi coba yang bisa mamah ajak sharing..". Mungkin dengan itu juga, sampe sekarang, meski kakak-kakak saya udah ga serumah lagi. Tapi obrolan tentang baik-buruk yang terjadi di keluarga masih intens dilakukan.  

Contohnya, akhir-akhir ini saya lumayan jadi hot topic di keluarga. Meski cuman cerita sama ibu, tapi semua anggota keluarga ngasih masukan. Kita langsung stick together. Coba bantu untuk bisa sharing tentang masalah yang lagi gw hadepin ini. Ga cuman sekedar sharing, tapi ibu juga ngasih dukungan dengan sentuhan. Biasanya saya berangkat kerja hanya cium tangan dan pergi. Tapi akhir-akhir ini beda, setelah cium tangan, ibu rangkul saya supaya tetap kuat. Ibu saya kecil, mungkin perlu jinjit sedikit agar benar-benar bisa memeluk saya.

Saya bangga dengan keluarga ini. Walau kemarin saya harus mendapat hinaan dari pihak lain. Tapi mereka tidak ikut emosi, justru malah buat saya tenang dengan kesabaran serta hadapi semuanya dari melihat kenyataan.

Sebenarnya saya juga kurang tau ibu tersinggung atau tidak dengan perkataan orang lain itu tentang saya. Soalnya secara kasat mata, ibu memang tegar dan selalu buat saya untuk nyaman. Seperti seolah-olah mengucapkan "sini lho..kamu masih punya keluarga..jangan takut". Tapi mungkin saja ibu tersinggung dalam hatinya. Karena tak heran, jika anak yang dibesarkannya seorang diri, diberi pendidikan dengan usaha yang dia punya hingga lulus sarjana dan sekarang bekerja, hanya dipandang orang lain sebagai "orang yang tak punya masa depan dan tak akan pernah pantas."  Pasti sakit. Namun yang saya dapat dia hanya ajarkan senyum untuk hadapi hal ini.

Saat-saat seperti ini keluarga akan menjadi pondasi untuk bisa mengembalikan mentalitas yang saya punya. Ya kalo kata temen saya, waktu diceritain segala masalah yang lagi menimpa diri saya sekarang ini, dia bilang "family comes first".

Saya bersyukur komunikasi di keluarga ini berjalan lancar, perbedaan pendapat di keluarga ini sangat terbuka dan bisa didiskusikan, dan perhatian satu sama lain tidak ada abisnya. Lucu. Meski kita sudah tak serumah lagi untuk tetap berkumpul dan tak harus cerita terhadap satu persatu anggota keluarga saat ada masalah, tapi support seperti sms atau telepon pagi-pagi bisa saja terjadi.

family comes first.red



Terima kasih Tuhan.. 
Terima kasih rumah yang sederhana..
Terima kasih keluarga..
Terima kasih..
meski segunung harta berlimpah, saya rasa tak akan ada ganjarannya untuk hal ini.


Apakah ada cinta lain di luar sana ?