Sabtu, 04 Desember 2010

Jangan Berharap dengan Kejutan

Masih sama seperti saat berangkat kerja hari ini, hujan menjadi selimut badan yang menepis angin di motor. Saya ga tau apa namanya ini. Gambar di hp yang saya tunggu sejak sore tak kunjung datang. Tapak demi tapak demi langkah berjalan yang didengar hanya alunan intro lagu Trust milik The cure. 

Lagi-lagi saya masih ga tau apa namanya ini. Harapan-kejutan memang bukan bagian. Saya sadari. Tidak ada manipulasi dari otak yang sedang saya pakai dan lama-lama mulai meradang. Kontaminasi antar hati, benci dan kepasrahan pelan-pelan diri saya terasa seperti banci. Serius! bercermin pun yang nampak bukan lagi laki-laki, hanya sosok banci.

Kejutan, jangan pernah kau datang lagi. Sekali saya tak berharap, dirimu datang dengan trengginas, membabi buta, hancurkan harga diri. 

Kejutan, aku bukan jodohmu. Semakin sering saya berharap, semakin sering pula kekecewaan datang.

Kejutan, lekas pergi. Engkau bukan baju yang pantas untuk hidupku.

Kejutan, saya tak tau lagi. 

Pelajaran ini terlalu berarti. Namun saya bukan keledai atau babi. Saya juga punya hati.

0 komentar:

Posting Komentar