Sabtu, 15 Januari 2011

Survivor Roadshow

Pagi ini waktu saya cek facebook, ternyata ada notification tentang video perjalanan salah satu teman saya yang berkecimpung di Rumah Sakit Dharmais. 

Dua bulan yang lalu saya memang ditawarkan untuk menjadi donatur bagi anak-anak kanker yang berada di beberapa rumah sakit daerah dan alhamdulillah saya bisa memenuhi tawaran itu. Ga perlu banyak yang saya kasih, cukup sejumlah buku dan mainan. Saya cukup prihatin saat diceritakan keadaan anak-anak kanker yang berada di daerah. Jauh berbeda perhatian yang mereka dapatkan bila berkaca dari dharmais. Salah satunya di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Ironis. Bandung yang letaknya tak jauh dari ibukota, ternyata belum bisa memberikan suasana yang sesuai untuk bangsal anak penderita kanker di sana. Cat temboknya kusam, letak tempat tidur berdekatan dengan kamar mandi, keadaan bangsal yang dijejali pasien dengan jumlah melebihi kapasitas. Belum lagi tidak adanya ruang bermain atau wadah ekspresi untuk si anak. Lalu bagaimana membangun psikis mereka yang sudah down dengan kondisi di tubuhnya bila keadaan saja "sangat mendukung"?

Maka 4 orang yang berhasil survive menghadapi kanker di hidupnya itu, mencoba berbagi kesan dengan adik-adik di sana..



Mungkin akhir-akhir ini saya sedang dihadapi masalah yang berkenaan dengan status sosial, syarat memiliki materi, atau keluhan lain tentang dunia. Lalu bila saya berkutat terus untuk mengejar ke arah sana, apa hati akan tenang?. Apa semua hal itu pasti menjanjikan? Lantas kalau vonis mati di depan mata dan kematian bisa datang kapan saja.. apa saya akan berpikiran sama?

Mungkin nasib saya lebih baik daripada mereka. Beruntung bila anak-anak itu memiliki orang tua yang berbesar hati menerima keadaan anaknya. Lalu bagaimana nasib mereka yang disisihkan? dianggap aib keluarga? dibuat semakin menderita dengan keadaan?




maka kita perlu disana. 

0 komentar:

Posting Komentar