Sebagaimana kita ketahui, foodcourt merupakan area yang penuh dengan berbagai macam makanan. Apa yang ingin kita cari untuk membahagiakan perut ini?!. Semua rasanya ada. Dari resto ala barat sampai makanan dengan sajian kampung ala timur pun ada. Bebas!!
Kita juga bisa melihat,berbagai macam bentuk pengunjung di sana. ada yang elegan dngan kerapihannya hingga bergaya santai memakai sendal jepit.
Lalu bagaimana dengan keadaan sentra makanan yang lain?!, yang letaknya pun sama di dalam sebuah mall, namun bedanya mereka berada pada jurang paling bawah dari bangunan simbol metropolis itu. Basement. Dan kami menyebutnya "KANTIN UMUM KARYAWAN."
Dua hari yang lalu saya main-main ke sebuah mall di bilangan Jakarta Barat. Sebenarnya bukan main-main juga, itungannya maen ke sana itu cuman "printilan" doang dan tujuan utamanya yaitu mengantar sang pacar untuk bimbingan skripsi. " Gile yee..jaman sekarang bimbingan skripsi aja ngemall, hehe. Perasaan saya dulu paling banter bimbingan di ruang dosen, sambil makan singkong goreng, itu juga udah untung banget bisa ditawarin singkong goreng, biasanya mah cuap-cuap aja sambil diomelin dan akan berujung RE-VI-SI.." and Yes, its different class !!
Waktu itu setelah saya sholat ashar dengan musholla mall yang berkelir 'benar-benar alakadarnya,' tiba-tiba saya punya pikiran aneh. Benernya ga tiba-tiba juga sih, kyaknya tiap hari pikiran saya juga aneh... Hahaha.
Yasudah, "saya ingin makan di kantin umum karyawan mall itu, ini pertama kali saya ke sana dan klo dipikir-pikir kyanya saya ogah kesana lagi, jadi harus ada sesuatu yang berkesan."
Sehabis solat, saya langsung bertanya pada mas-mas salon yang lentik dan tepat bertengger di sebelah. Sambil mendekati mukanya saya bertanya "mas.. kantin umum karyawan dimana ya?" dan... saya rasa dia kaget, matanya membuka membelalak saat muka saya hampir nempel di pipinya, badanya menghentak. Benernya posisi dia emang lagi doa pas saya tanya. Tapi untung doski ga latah... bisa maluku metong mendadak diana, hehe.
Lalu dia menjawab dengan suara yang kyanya agak di tebel-tebelin timbrenya (dibuat agak ngebas.red).. seakan bagian dada dari tubuhnya naik semua sampai ke leher. "hmmm...di basement mas...deket kok (yaiyalah nek! satu gedung gitu), tapi tempatnya emang agak mojok." Tanpa pikir panjang saya langsung melipat sarung dan memasukannya ke dalam tas. lalu saya bilang "makasih ya mas...," sambil pergi melewati tubuhnya. Entah salah denger atau enggak, rasanya kok saya denger dia bilang "daaaaah..." OH MY!!! zzzZZZZzzZZZZz...........
Pokoknya setelah kejadian itu saya langsung meluncur ke lantai basement. LAPER!
@@@
Cahaya agak malu-malu di sana, mungkin bila kita ibaratkan laut, saat ini saya sedang berada pada zona Abysal... gelap, pekat. Bedanya polusi jadi sobat di sana. Lamat-lamat saya dengar gurau orang-orang yang sedang berkumpul. Cekikikan, sambil sesekali menyeruput mie instant dengan kuah yang luar biasa merahnya. Mereka sepertinya seneng-seneng aja, tak ada bedanya dengan mereka yang sedang menyantap fiesta steak atau doner kebab di atas (foodcourt.red). Ini tempat yang saya cari. KANTIN UMUM KARYAWAN.
Saat pertama kali masuk, yang saya rasa wangi masakan tak lagi dominan. Baunya telah bercampur emisi kotor dari mobil yang parkir dan lalu lalang keluar masuk di sana, belum lagi asap-asap perokok yang gentayangan. Asap bergumul berat, gelendotan di udara.
Beberapa etalase ramah menjajakan hidangannya dan sebagian mukanya ketus. Saya telusuri dari ujung ke ujung. Memilih-milih apa yang cocok untuk saya santap. Nasi goreng? Ayam bakar? Mie instant? Prasmanan? rujak? Mie Ayam? atau mungkin masakan padang?. Dan saya pun memilih. Prasmanan. Saya pikir itung-itung makan kaya jaman kuliah ato ngekost dulu lah. Lagian kita juga bebas mo milih apa.
"nasi bang!...hmm.. pake kerang, hmmm..sayurnya daun singkong deh, terus teri kacangnya mao juga.. tambah tempe gorengnya 2 biji, boleh?!" sambil sesekali celingak celinguk cari tempat duduk yang kosong, saya keluarkan uang 20 ribuan dari dompet. Pikir saya paling 8 ribuan nih. Sama minum ceban dah.
"brapa bang?!" tanya saya. Sambil malu-malu dan setengah curi pandang dengan para SPG di sana, si abang ngejawab. "5 ribu aja mas...." okeeee... waks!! GOCENG!!! saya lg di Jakarta nih??!!!! Ebuseh.
Dengan tenang sambil menenteng piring makan, saya langsung mencari tempat duduk yang kosong. Saya perhatikan disana isinya cuman SPG dan SPB doang. Ada yang bawa bekel sendiri tapi makan bareng temen-temennya, ada yang cuman makan dengan lauk alakadarnya, ada juga yang cuman ngerokok doang gak makan. Yah, inilah wajah pekerja penopang gedung di atas agar terus hidup dan benderang. Wajah-wajah penuh make up, rok mini yang bikin saya setengah salting saat ingin belanja mata saat makan, stocking warna coklat muda, sepatu hitam ala Melawai, celana hitam pantalon, kemeja putih, logat kedaerahan yang kadang mencolok kuping... itulah mereka. Pekerja!
Yah! beda tempat makan, bedanya juga isi dan pengunjungnya. Seakan ada strata di sana. Ini semua demi satu cita dan satu kata. metropolitan. and YES, IT'S DIFFERENT CLASS !!!
0 komentar:
Posting Komentar